Bappebti Gandeng Unila Percepat Pelaksanaan SRG

JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan menggandeng Universitas Lampung (Unila) untuk mendorong percepatan pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG). 

 
Rencananya SRG, Pasar Lelang Komoditi dan Perdagangan Berjangka Komoditi akan menjadi bahan pembahasan dalam mata kuliah pokok di Unila. ”Khusus untuk Sistem Resi Gudang, nantinya tidak hanya dijadikan bahasan perkuliahan di dalam kelas, tetapi juga menjadi materi untuk disampaikan kepada para petani pada saat mahasiswa Unila melaksanakan tugas KKN (kuliah kerja nyata),” ujar Kepala Bappebti Sutriono Edi dalam siaran persnya kemarin. 
 
Sutriono berharap kerja sama dengan Unila ini bisa menjadi pendorong pertumbuhan resi gudang lebih cepat, seiring dengan semangat Unila yang mendorong mahasiswanya untuk menjadi wirausahawan. ”SRG ini menjadi pola bisnis yang menjanjikan karena SRG mengintegrasikan dari hulu sampai hilir. Kita berharap mahasiswa Unila nantinya bisa menjadi pengusaha resi gudang,” jelas Sutriono. 
 
Di Lampung, saat ini pemerintah sudah membangun tujuh gudang SRG di enam daerah, yaitu Lampung Timur, Lampung Selatan, Pesisir Barat, Tanggamus, Tulang Bawang, dan Lampung Tengah. Diharapkan dengan adanya MoU antara Bappebti dan Unila ini akan lebih banyak daerah yang melaksanakan SRG, mengingat potensi komoditi yang dimiliki daerah ini cukup besar. 
 
Rektor Unila Prof Hasriadi Mat Akin mengatakan, Lampung merupakan gudang komoditi Indonesia karena Lampung merupakan lumbung padi, penghasil lada dan gula nomor satu di Asia Tenggara, serta produsen singkong terbesar di Indonesia. ”Ini merupakan potensi besar untuk pengembangan Sistem Resi Gudang,” katanya. 
 
Menurut dia, petani di Indonesia harus dididik untuk menghasilkan komoditi yang memenuhi standar agar dapat disimpan di gudang SRG. Sementara itu, Guru Besar Universitas Lampung Prof Bustanul Arifin menjelaskan, Sistem Resi Gudang bukanlah hal baru di negara-negara lain. 
 
Di Amerika, Eropa, dan bahkan negara-negara Afrika sudah diterapkan Sistem Resi Gudang. ”Jadi, keterlaluan kalau kita Indonesia tidak menerapkan Resi Gudang,” tegas Bustanul. 
 
Rakhmat baihaqi