Ada Myanmar, Ekspor Timah RI Semester 1-2016 Turun

Nusa Dua - Indonesia merupakan pemasok timah terbesar di dunia sehingga banyak negara yang mengimpor timah dari Indonesia. Namun, sejak adanya Myanmar sebagai pemain baru cukup berimbas pada ekspor Indonesia dibanding pada Januari-Juni tahun 2015.

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag Bachrul Bachri mengatakan, berdasarkan data survey BPS pada semester I tahun 2015 volume ekspor timah 2015 sebesar 70.310,51 ton senilai US$ 1,16 miliar, menurun dibandingkan periode yang sama 2014 ekspor timah Indonesia sebanyak 74.238,49 ton senilai US$ 1,66 miliar.

Sedangkan data semester I-2015 (Januari-Juni) volume ekspor 39.359 ton dengan nilai US$ 689 juta, dibandingkan 2016 menurun menjadi 29.632 ton dengan nilai hanya US$ 488 juta. Hal ini terjadi karena datangnya Myanmar sebagai pemain baru karena ada sumber timah baru di Myanmar sehingga bisa ekspor ke negara, terutama Cina.

"2015-2016 ini masih faktor Myanmar masih ada ini karena mereka baru masuk, ini salah satu faktornya yaitu sumber baru," ujar Bachrul.

Indonesia berkapasitas produksi sekitar 100.000 ton per tahun, sedangkan Myanmar kapasitas produksinya sekitar 1/3 dari Indonesia. Ia mencontohkan, pada tahun 2015 Myanmar berkapasitas 50.000-60.000 ton.

Sumber Daya Alam Myanmar terus dieksploitasi sehingga diperkirakan akan berkurang karena tidak memiliki cadangan timah yang banyak. Bachrul mengatakan, ia mendapatkan data dari Cina terkait hal ini. Sedangkan Cina memang memiliki timah tetapi tidak bisa mengekspor karena kebutuhannya besar sehingga harus impor dari negara lain.

"Yang baru masuk itu Myamnar naik terus potensinya dari 50.000 metrik ton sampai 3 tahun lalu 60.000, sekarang sekitar itu. Itu sudah 1/3 kemampua kita tapi kita lihat dia belum banyak memang, tahun depan mungkin akan berkurang karena SDA nggak besar karena sumber ada terus-terus dieksploitasi. Data statistik justru dapat dari Cina," kata Bachrul, di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Senin (19/9/2016)

Saat ini perdagangan ekspor timah Indonesia melalui Indonesia Commodity Derivative and Exchange (ICDX) di mana telah ada 35 seller dan 29 buyer internasional hingga kini. Sementara itu Indonesia saat ini paling banyak ekspor ke Singapura. (hns/hns)

Rep: Yulida Medistiara - detikFinance
Senin 19 Sep 2016, 16:49 WIB