Diskoperindag Gencar Sosialisasikan Program SRG

METROPOLITAN – Sosialisasi Sistem Resi Gudang (SRG) terus digulirkan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Per­dagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bogor. Kegiatan tersebut guna mening­katkan pengetahuan para kelompok petani padi dalam tata cara menyimpan gabah hasil panen.

Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Da­lam Negeri Diskoperindag Wahyu Hendra mengungkapkan, SRG tersebut berlo­kasi di wilayah Timur Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. ”Alhamdulillah di 2016 ini penyimpanan gabah padi se­banyak 40 ton yang meningkat dari tahun ke tahun,” tuturnya kepada Met­ropolitan, kemarin.

Wahyu mengatakan, dalam sosiali­sasi tersebut, pihaknya juga berkaitan dengan Badan Pengawas Komoditi, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Bank Jabar Banten, Provin­si Jawa Barat serta Bank Indonesia per­wakilan Provinsi Jawa Barat. ”Intinya kami mengajak para kelompok tani untuk dapat menyimpan gabah atau hasil panen berupa gabah di Gudang SRG,” paparnya.

Wahyu, sapaannya, menyebutkan tujuan dari keberadaan SRG agar para petani dapat memaksimalkan harga jual gabah. Sebab SRG ini ada­lah sistem tunda jual hasil panen petani untuk memperoleh keun­tungan yang lebih besar. “Saat panen, harga gabah biasanya turun drastis. Dengan adanya resi gudang tersebut, maka adanya peningkatan harga,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, para petani juga akan mendapatkan resi (sertifikat, red) dari program ini yang dapat dimanfaat­kan untuk pinjaman dana ke bank seba­gai tambahan modal. “Kegiatan ini di bawah binaan Diskoperindag. Saya harap kesadaran para petani padi untuk me­nyimpan gabah dapat lebih maksimal lagi,” pungkasnya.

21 September, 2016