Genjot Transaksi Multilateral, Bappebti Bidik Kenaikan hingga 16%

Sabtu, 13 Agustus 2016 10:54 WIB
 
Metrotvnews.com, Yogyakarta: Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan adanya peningkatan transaksi multilateral sebesar 15-16 persen di 2016 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2015 tercatat total transaksi multilateral sebesar Rp19,3 triliun atau meningkat 15 persen dari 2014 yang sebesar Rp16,56 triliun.
 
"Kami yakin 2016 bisa naik sampai 16 persen," ujar Kepala Biro Bappebti Pantas Lumban Batu, dalam seminar Memahami Margin, Hedging dan Capital pada Perdagangan Berjangka Komoditi, di Yogyakarta, Jumat, 12 Agustus.
 
Ia menjelaskan, transaksi multilateral adalah transaksi pada komoditi primer dan pertambangan seperti kopi, kakao, olein, emas dan crude palm oil (CPO). Oleh karena itu, dia kini mendorong seluruh pihak untuk melakukan transaksi multilateral. Pasalnya, komoditi pada multilateral adalah komoditas yang bisa mencapai visi dan misi yang dikehendaki Presiden Indonesia yakni mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
 
Dirinya pun optimistis industri perdagangan berjangka di tahun ini akan menggeliat dan meningkat dibanding tahun lalu. Apalagi, tahun ini ada dana repatriasi dari amnesti pajak yang masuk ke Indonesia. Pihaknya menargetkan total transaksi perdagangan 2016 bisa meningkat tujuh hingga 10 persen dari transaksi selama 2015.
 
"Target sampai akhir 2016 (seluruh) total transaksi bisa mencapai Rp99 triliun," pungkasnya.
 
Oleh karena itu pihaknya akan melakukan beberapa strategi antara lain peningkatan integrasi sistem perdagangan alternatif melalui penyeragaman peraturan perdagangan (trading rules) dan sistem perdagangan, melakukan edukasi, sosialisasi dan literasi perdagangan berjangka bagi pelaku usaha, media massa, serta masyarakat.
 
(AHL)
 
Penulis: Patricia Vicka