Kepala Bidang Perdagangan pada Sekretariat Kabinet (Setkab), Banyu Alam Badru meminta pengelola Sistem Resi Gudang (SRG) Alassumur Kulon di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga di kabupaten setempat.

"Setelah kami kaji, salah satu caranya untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga komoditas itu bisa dilakukan melalui pemanfaatan Sistem Resi Gudang," katanya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Sekretariat Kabinet RI bersama Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengunjungi SRG Alassumur Kulon, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

"Kunjungan ke SRG Alassumur Kulon bertujuan untuk melihat perkembangan dari pemanfaatan SRG. Hal itu sesuai dengan arahan dari Presiden RI untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga komoditas," tutur Banyu.

Ia menilai SRG Alassumur Kulon sudah sangat baik dan bagus, sehingga harapannya petani bisa memanfaatkan keberadaan SRG itu untuk meraih hasil panen yang maksimal.

"Paling tidak bisa memberikan edukasi kepada petani untuk meraih maksimal dari hasil panennya, sehingga tidak serta merta panen langsung dijual," katanya.

Keberadaan SRG itu diharapkan petani bisa bersabar, kapan menyimpan hasil panennya, dan kapan bisa menjual untuk kemudian mendapatkan hasil yang maksimal.

Menurut  Banyu, ada beberapa hal yang perlu terus didorong oleh pemerintah dalam memaksimalkan SRG, salah satunya pada pembiayaan dari perbankan dan hal itu memang menjadi pembahasan SRG di setiap daerah.

"Perlu terus didorong agar mendapatkan kepercayaan dari bank untuk pembiayaannya. Apabila sudah mudah pembiayaannya juga bisa lebih memudahkan SRG dalam mengedukasi petani, sehingga terkait pembiayaan sewa dan simpan akan bisa lebih fleksibel," ujarnya.

Sementara Pemeriksa Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Ahli Muda pada Bappebti Kemendag, Tomi Setiawan mengatakan SRG yang ada di Kabupaten Probolinggo dulu termasuk percontohan SRG.

"Sempat agak menurun transaksinya dan saat ini sudah mulai ada pergerakan lagi serta mulai bisa berkembang lagi, sehingga diharapkan kembali bangkit dan bisa diikuti oleh tempat-tempat lainnya," katanya.

Ia berharap bisa mendorong optimalisasi pemanfaatan gudang SRG yang ada di Kabupaten Probolinggo dan gudang-gudang lain yang ada milik swasta bisa menjadi gudang sistem resi gudang sebagai bentuk perluasan.

Pengelola SRG Alassumur Kulon, Prabowo mengatakan gudangnya telah menyimpan gabah sebanyak 976 ton dan beras sebanyak 507 ton, namun untuk yang diresikan sendiri gabah sebanyak 235 ton dan beras sebanyak 210 ton berdasarkan data hingga Selasa (11/10) malam.

"Harapannya ke depan untuk beras ASN dan BPNT, pihak SRG Alassumur Kulon diberikan kesempatan untuk menyalurkannya sendiri," ujarnya.