Sekretariat Kabinet (Setkab) RI bersama Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan mengunjungi Sistem Resi Gudang (SRG) Alassumur Kulon, Kraksaan, Rabu (12/10). Kedatangan mereka untuk memantau ketahanan pangan melalui SRG.

 

Kepala Bidang Perdagangan Sekretariat Kabinet Republik Indonesia Banyu Alam Badru mengatakan, kunjungan pihaknya ke sejumlah SRG untuk melihat Perkembangan pemanfaatan RSG. Hal ini sesuai dengan arahan presiden untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga komiditi.

 

“Salah satu caranya untuk menjaga ketahanan dan kestabilan harga komoditi, melalui pemanfaatan SRG. Hasilnya, di Probolinggo sendiri sudah baik. Kami berharap petani bisa memanfaatkan keberadaan SRG ini, untuk meraih hasil panen yang maksimal,” ujar Banyu Alam usai kunjungan ke gudang RSG.

 

Menurutnya, adanya SRG ini juga untuk menghindari sistem ijon di kalangan petani. Ijon adalah pembelian padi dan sebagainya, sebelum masak dan diambil pembeli sesudah masak atau kredit, yang diberikan kepada petani, nelayan, atau pengusaha kecil. Pembayarannya dilakukan dengan hasil panen atau produksi berdasarkan harga jual yang rendah.

 

“Jadi, belum panen tapi sudah diijon oleh oknum. Karena ingin penghasilan yang instan oleh pengijon. Dengan keberadaan SRG ini diharapkan dapat mengantisipasi hal tersebut. Jadi diharapkan petani bisa bersabar untuk kemudian mendapat hasil yang maksimal,” bebernya.

 

Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang perlu terus didorong pemerintah dalam pemaksimalan SRG. “Pembiayaan dari bank, perlu kita terus dorong agar dapat kepercayaan dari bank untuk pembiayaannya. Apabila sudah mudah pembiayaannya, juga bisa lebih memudahkan SRG bisa mengedukasi petani. Sehingga, terkait pembiayaan sewa dan simpan akan bisa lebih fleksibel,” ujarnya.