TRIBUNNEWS.COM, JEPARA - Menteri Perdagangan RI , Enggartiasto Lukita menekankan pentingnya melakukan penguatan kelembagaan Sistem Resi Gudang (SRG), mendorong perbankan agar lebih aktif, meningkatkan fasilitas gudang, serta menyinergikan pasar lelang dengan SRG.
"Saat ini, salah satu tantangan yang dihadapi adalah masih terbatasnya infrastruktur pengolahan komoditas hasil panen di sekitar lokasi gudang SRG,” kata Enggartiasto saat meninjau gudang Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (23/10) sore.
Saat diberikan kesempatan dialog, petani meminta pemerintah membantu pembiayaan, menyediakan lantai jemur yang lebih luas sehingga bisa menampung hasil panen serta bantuan biaya angkut ke gudang SRG.
Mendag juga meminta peran SRG dioptimalkan keberadaannya agar semakin memberikan manfaat.
“SRG bukan untuk bikin berbelit-belit, bukan untuk  bikin susah. Tapi untuk mencari  solusi atau jalan keluarnya. Presiden memberi perhatian yang luar biasa untuk para petani dan peternak,” ujar Enggartiasto menjawab keluhan salah seorang petani.
SRG tidak hanya sebagai sarana penyimpanan komoditas namun harus bisa menjadi sarana pemberi nilai tambah komoditas dengan biaya yang ekonomis.
"Selain itu juga dapat mengurangi keterikatan petani pada tengkulak dan pengijon,” lanjut Enggar.
Menteri Perdagangan yang didampingi oleh Wakil Bupati Jepara, Subroto, dan Sekretaris Bappebti, Didi Sumedi, menambahkan pemerintah siap membantu petani.
“Saya siap bertemu dengan BRI dan Bank Jateng agar mereka standby dana pinjaman murah untuk petani,” katanya.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) Kementerian Perdagangan, Retno Rukmawati, menjelaskan bahwa SRG merupakan sarana tunda jual dan pembiayaan perdagangan.
“Melalui SRG petani dapat menyimpan komoditas hasil panennya ketika harga rendah untuk kemudian dijual saat harga tinggi, sehingga petani memiliki daya tawar yang lebih kuat,” ujar Retno Rukmawati.
Gudang  SRG di Kabupaten Jepara merupakan gudang milik Pemerintah Daerah yang dibangun Pemerintah Pusat melalui Bappebti Kementerian Perdagangan dengan Dana Stimulus Fiskal Tahun 2009.
Gudang ini mulai beroperasi sebagai gudang SRG sejak tahun 2011 dengan PT Pertani sebagai pengelola gudangnya.
Gudang ini dapat menampung komoditas 1.500 ton gabah, beras, dan jagung namun, sejak 2011-2016 gudang SRG Kabupaten Jepara baru dimanfaatkan untuk komoditas gabah. 
Sampai saat ini telah diterbitkan 25 resi gudang untuk komoditas gabah dengan volume 292,75 ton atau senilai Rp 1,41 miliar.
 
Senin, 24 Oktober 2016 07:03 WIB