Ada Jaminan dan Dukungan Online, Volume SRG dan PLK 2016 Bakal Meningkat

 
JAKARTA , KOMODITI.CO- Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, Sutriono Edi, Kamis (3/3), menyatakan volume Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) akan meningkat pada 2016, seiring dengan integrasi keduanya melalui perangkat dalam jaringan (online).
 
Dua daerah yang sudah menjalankan SRG, yakni Tasikmalaya dan Ciamis, akan melakukan uji coba sistem transaksi online ini. "Kita akan melakukan edukasi sistem online ini," ujar Sutriono Edi.
 
Selain secara online, aktivitas SRG dan PLK sebentar lagi juga didukung oleh Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo)  yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai penjamin, dan bertindak sebagaimana layaknya Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dalam sistem perbankan.
 
Direktur Penjaminan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Bakti Prasetyo, mengungkapkan dengan hadirnya Peraturan Pemerintah No.1/2016 maka Jamkrindo akan bertindak layaknya Lembaga Penjaminan Simpanan dalam sistem perbankan. “Penunjukan ini merupakan tahap awal dari penjaminan sistem resi gudang itu sendiri. Masih harus ditindaklanjuti dengan serangkaian langkah lainya,” ujar Bakti Prasetyo.
 
Nah, dengan jaminan seperti itu berarti petani menjadi lebih aman untuk menyimpan komoditinya di gudang-gudang SRG. Kepala Bappebti Sutriono Edi menyatakan yakin dengan adanya sinergi SRG dan PLK secara online, ditambah adanya jaminan untuk mengurangi resiko kerugian dari Jamkrindo, maka volume transaksi komoditi Ssitem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komodi akan meningkat.
 
Untuk SRG sepanjang 2015 tercatat, total gudang yang telah mendapat persetujuan sebanyak 117 buah, dimana 91 diantaranya telah menerbitkan resi. Lokasinya tersebar di 19 provinsi.
 
Adapun, jumlah resi gudang yang telah diterbitkan sejak 2009 sampai dengan 31 Desember 2015 mencapai 2.173 resi dengan total volume komoditas sebanyak 81.440,08 ton.
 
Rincian yaitu 68.742,06 ton gabah, 6.449,22 ton beras, 5.101,07 ton jagung, 553,27 ton kopi, 530,57 ton rumput laut, 3,14 ton kakao, dan 10,75 ton rotan dengan nilai Rp 450,54 miliar. Nilai pembiayaan yang telah diberikan lembaga keuangan sebesar Rp 275,72 miliar.
 
Di samping itu, nilai transaksi PLK medio 2015 mencapai Rp 240,55 miliar dengan total komoditas berjumlah 136 jenis.
 
Bappebti Kementerian Perdagangan memang terus mengembangkan sistem resi gudang (SRG) dengan motto 3M, yakni Murdah, Murah, Manfaat.
 
 
penulis: Sayadi San | Kamis, 03 Maret 2016 | 12:43 WIB