Target transaksi multilateral naik 15%

 
JAKARTA. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan, transaksi multilateral sepanjang tahun ini bisa tumbuh minimal 15%. Salah satu caranya, dengan peluncuran produk baru di dua bursa berjangka domestik.
 
Ketua Bappebti Sutriono Edi mengatakan, peningkatan transaksi multilateral menjadi salah satu fokus utama Bappebti pada tahun ini. Fokus lain adalah peningkatan integrasi industri perdagangan berjangka dan peningkatan iklim usaha yang kondusif.
 
"Paling tidak, setara dengan tahun lalu, yaitu tumbuh 15% untuk multilateral," ujar Sutriono, Rabu (20/1).
 
Menurutnya, sudah arahnya menjadikan produk multilateral sebagai alternatif transaksi, serta bisa digunakan sebagai lindung nilai. Itu sebabnya, Bappebti terus giat memberikan edukasi dan pengenalan produk bursa berjangka kepada masyarakat.
 
"Sosialisasi dan pemahaman masyarakat akan menjadikan industri berjangka terus menggeliat," imbuh Sutriono.
 
Meskipun ekonomi bergejolak sepanjang tahun lalu, transaksi multilateral di bursa berjangka domestik berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 1.280.801 lot.
 
Dengan pertumbuhan itu, transaksi multilateral memberikan kontribusi sebesar 19,43% terhadap total transaksi bursa berjangka domestik yang mencapai 6.590.530 lot. Porsi tersebut menggemuk dibandingkan tahun sebelumnya yaitu hanya 18,03%.
 
Menurut Sutriono, penyumbang terbesar dari transaksi emas yang melonjak 271%. Diikuti, transaksi kopi yang naik 64%. Hanya, transaksi CPO menyusut 27%.
 
"CPO terkena dampak besar karena gejolak ekonomi global dan harga minyak yang fluktuatif," klaimnya. Merespons target Bappebti tersebut, PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sangat optimistis bisa mengerek volume transaksi multilateral sebesar 250% menjadi 1,5 juta lot pada tahun ini.
 
Sepanjang 2015, bursa berjangka tertua di dalam negeri ini mengumpulkan transaksi 600.000 lot Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang bilang, lonjakan transaksi diharapkan dari rencana peluncuran beberapa kontrak multilateral baru.
 
Antara lain, kontrak fisik teh yang akan dirilis pada akhir kuartal I-2016. Lalu, kontrak hibrid kopi, rumput laut, dan bauksit yang direncanakan meluncur pertengahan tahun ini.  Sementara, PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) hanya mematok kenaikan transaksi multilateral sebesar 10% pada tahun ini.
 
Tahun lalu, bursa ini membukukan transaksi 585.729 lot. Direktur Utama BKDI Megain Widjaja bilang, salah satu produk anyar, yaitu kontrak berjangka timah akan meluncur akhir tahun 2016.
 
 
Reporter Namira Daufina 
Editor Barratut Taqiyyah
 
Sumber: http://investasi.kontan.co.id/news/target-transaksi-multilateral-naik-15