Ini Komoditas yang Paling Banyak Ditransaksi di Bursa Berjangka

 
 
Jakarta – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Sutrisno Edi mengungkapkan, transaksi perdagangan berjangka komoditas (PBK) sepanjang 2015 mengalami peningkatan hingga 7,11% dibanding tahun sebelumnya. Sepanjang tahun lalu, transaksi PBK mencapai 6.590.530 lot, naik dari 2014 yang sebesar 6.153.009 lot.
 
Transaksi komoditas primer di bursa berjangka (multilateral) ini menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, terlihat dari volume transaksi di 2015 yang mencapai 1.280.801 lot atau meningkat 15,47% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang sebesar 1.109.175 lot.
 
“Kontrak multilateral yang paling banyak diperdagangkan adalah minyak kelapa sawit mentah/CPO (CPOTR) 439.635 lot, kopi robusta (RCF) 233,712 lot, dan emas 250 gram (GOL 250) 129,023 lot,” kata Sutrisno di Jakarta, Rabu (20/1).
 
Secara keseluruhan, pertumbuhan share transaksi multilateral terhadap transaksi bilateral (SPA) dari tahun ke tahun juga terus meningkat, yaitu 14,26% pada 2012; 18,37% pada 2013; 18,03% pada 2014; dan 19,43% pada 2015. Dengan demikian, periode 2014 hingga 2015 terjadi peningkatan share transaksi sebesar 7,76%.
 
"Melihat peningkatan positif, saya optimistis investasi di perdagangan berjangka cukup menarik dan dapat didorong sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional meningkat," ujarnya.
 
Sebagai upaya mencapai target tersebut, Sutriono mengungkapkan Bappebti bersama-sama dengan self-regulatory organization (SRO) yang terdiri dari bursa berjangka (PT Bursa Berjangka Jakarta/BBJ dan PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia/BKDI), lembaga kliring berjangka (PT Kliring Berjangka Indonesia/KBI dan PT. Indonesia Clearing House/ICH), dan Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) bersinergi mendorong edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Upaya ini dimaksudkan agar PBK dapat dimanfaatkan sebagai instrumen pembentukan harga (price discovery) dan referensi harga (price reference) komoditi di dunia, seperti kopi, kelapa sawit, kakao, dan karet.
 
“Indonesia memiliki potensi komoditas yang besar di dunia, seperti kopi, kelapa sawit, kakao, dan karet,” lanjut Sutriono.
 
Selain itu, Bappebti juga akan mendorong optimalisasi peran komoditi desk pada perusahaan pialang dan meningkatan fasilitas oleh kantor cabang seperti sistem, sarana promosi, dan SDM yang handal guna mendukung likuiditas transaksi di bursa. Sutriono pun mengaku telah berkoordinasi dengan SRO untuk melakukan sinkronisasi kegiatan edukasi dan sosialisasi yang lebih masif dan terarah.
 
 
 
Eva Fitriani/EVA
 
Investor Daily
 
Sumber: http://www.beritasatu.com/industri-perdagangan/343040-ini-komoditas-yang-paling-banyak-ditransaksi-di-bursa-berjangka.html