BBJ Bakal Terbitkan Kontrak Fisik Teh, Kopra, dan Rumput Laut

 

INVESTOR DAILY – PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) bakal menerbitkan tiga kontrak fisik baru tahun depan. BBJ akan menerbitkan kontrak fisik teh pada Januari 2016 dan kontrak fisik kopra serta rumput laut pada semester II-2016.

Direktur Utama BBJ Paulus Lumintang mengatakan, kontrak fisik teh telah mendapatkan izin perdagangan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pada November tahun ini. “Peluncuran kontrak teh sebenarnya sedikit mundur dari target,” kata Paulus di Jakarta, baru-baru ini.
 
Dia melanjutkan, untuk kontrak fisik kopra, BBJ masih melakukan pendekatan ke pelaku usaha kopra. BBJ akan mendengarkan aspirasi pelaku pasar kopra di Riau, Sumatera Selatan, dan Ambon.
 
Untuk kontrak fisik rumput laut, tuturnya, BBJ menjajaki membuka perdagangan rumput laut sejalan dengan program pemerintah. Menurut Paulus, pemerintah tengah mendukung pembudidayaan rumput laut.
 
Sejalan dengan penambahan perdagangan kontrak fisik, BBJ menargetkan kenaikan transaksi multilateral sebesar 250% dari 600 ribu lot pada 2015 menjadi 1,5 juta lot pada 2016. Strategi yang akan dilakukan untuk mencapai pertumbuhan tersebut adalah revitalisasi dan fokus pada produk yang diminati oleh pelaku usaha.
 
KB Kopi, misalnya, akan diluncukan varian baru berupa Kontrak Berjangka Hybrid Kopi yang lebih familiar dan aplikatif bagi para pelaku usaha. Demikian juga Kontrak Berkala Emas yang sistem dan spesifikasinya akan lebih disesuaikan dengan kebutuhan nasabah ritel dan beberapa kontrak lainnya.
 
Strategi lain adalah mengajak anggota BBJ dan masyarakat pelaku usaha serta para investor untuk melakukan transaksi multilateral. Sementara itu, transaksi bilateral ditargetkan tumbuh 20% atau naik menjadi 4,38 juta lot pada 2016 dari 3,65 juta lot pada tahun ini.
 
Pada 2016, BBJ akan fokus pada likuiditas pasar dan produk unggulan BBJ. Kontrak berjangka baru akan dibatasi kehadirannya, namun pasar fisik terorganisir akan dikembangkan terus sebagai pondasi penciptaan kontrak berjangka pada tahun-tahun selanjutnya.
 
BBJ akan meluncurkan Portal Ekspor Kopi (PEKI) sebagai pusat data yang dapat dimanfaatkan pemerintah. PEKI nantinya dapat merekam data-data ekspor kopi yang meliputi kuantitas, kualitas, harga, dan bandara asal, serta tujuan ekspor kopi.
 
BBJ juga akan merevitalisasi kontrak penyaluran amanat luar negeri (PALN) dan komoditi syariah untuk mengakomodasi kebutuhan pasar lokal, serta mendorong kinerja perbankan syariah.
 
Tambah Modal
Dalam rangka menambah permodalan, BBJ akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan juga akan melakukan revaluasi aset untuk meningkatkan modal.
 
“Tidak menutup kemungkinan modal disetor BBJ akan meningkat lebih dari Rp 100 miliar tahun depan,” jelas Paulus. Saat ini, proses penambahan modal disetor BBJ telah mencapai 75%.
 
Paulus mengatakan, Bappebti memberikan tenggat waktu akhir Maret 2016 kepada perseroan untuk meningkatkan permodalan. Namun, Paulus optimistis penambahan modal dapat tuntas sebelum Maret tahun depan.
 
 
Penulis: Muhammad Rausyan Fikry/MHD