Mengenal Lebih Dalam Analisis Fundamental

*) Apriliyanto, Pelaksana di Sekretariat Bappebti

 

Pentingnya perlindungan konsumen, transparansi, kompetisi dan integrasi pasar bentuk inovasi serta perkembangan pasar berjangka.

 

Analis Fundamental merupakan salah satu tools analisis yang menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran sehingga menjadi dasar dari pergerakan harga. Dalam analisis fundamental ini, biasanya selalu berkaitan dengan karakteristik komoditi dan faktor-faktor ekonomi.

Peningkatan aktivitas perdagangan bursa berjangka di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan minat pelaku pasar yang sangat besar dalam perdagangan jangka pendek maupun menengah. Semakin meningkatnya pemodal yang melakukan perdagangan baik dalam masa jangka pendek maupun harian, akan mendorong para pemodal tersebut melakukan perdagangan yang berisiko tinggi.

Sebab itu, pelaku pasar membutuhkan suatu metode serta informasi yang memadai, informasi dan instrumen pengelolaan risiko yang responsif dan relevan untuk mengelola risiko pasar secara cepat dan terukur. Di sisi lain, dengan menggunakan analisa fundamental yang memiliki kompleksitas lebih tinggi dibandingkan dengan analisa jenis lain, namun analisa ini adalah cara yang paling efektif untuk mengetahui ke arah mana harga akan bergerak.

Analisa fundamental juga mengajarkan kita untuk melihat segala permasalahan dari sudut pandang yang luas. Selain itu, dapat mempertajam wawasan dan pola pikir ke depan.

Seorang trader diharapkan dapat menjelaskan gejolak pasar tidak hanya berdasarkan sebuah grafik dan chart, tapi juga harus bisa menjelaskan alasan mendasar tentang apa penyebabnya dan bagaimana semua itu bisa terjadi agar tidak memberikan informasi yang menye-satkan bagi nasabahnya.

Bagi regulator, analisa fundamental setidaknya dapat memiliki gambaran tentang dinamika trading dari sudut pandang fundamental, sehingga lebih memahami dalam membina, mengatur, mengawasi dan membuat aturan terkait pengelolaan risiko dari berbagai sudut pandang.

Dalam kaitan itu, SDM Bappebti pada Oktober 2012 lalu Fundamental Analysis Course yang diselenggarakan oleh London Metal Exchange (LME) di London, Inggris. Seperti diketahui, LME adalah bursa berjangka yang merupakan pusat perdagangan industri logam dunia yang mencapai lebih dari 80 % bisnis non-ferrous metal berjangka.

Dalam pelatihan tersebut dibagi menjadi beberapa sesi kegiatan yang mencakup Key Principles of Fundamental Analysis, case studies, Group Exercise and Presentations to the class, the analysts views.

 

Fundamental Analysis Theory on Commodity

Menjelaskan tentang Analisa Fundamental (Fundamental Analysis) yang merupakan salah satu analisis atau metode pendekatan yang menganalisis (atau mengamati) yang mengacu pada indikator-indikator atau faktor-faktor global suatu negara/wilayah, seperti: kondisi perekonomian, kebijakan moneter, kebijakan politik, keadaan geopolitis, dan lain sebagainya. Pengamatan atau analisa fundamental ini bertujuan untuk memahami keadaan ekonomi suatu negara/wilayah tertentu yang nantinya dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam memprediksi pergerakan suatu harga komoditi, valas/forex, kontrak berjangka (futures contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan lainnya.

Terdapat beberapa faktor dalam fundamental seperti yang sudah disebutkan di atas. Namun, jika kita himpun semua faktor fundamental yang ada ke dalam suatu kelompok, semuanya akan terkumpul ke dalam empat kategori besar, yakni faktor politik, faktor keuangan, faktor eksternal, dan faktor ekonomi.

 

Prinsip Dasar Analisis Fundamental

Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis fundamental, yaitu;

1.    Industry Overview, yakni; Bagaimana tren industri dan arah pasar ke depan dan bagaimana mengenali situasi dan kondisi internal dan ekternal dari perkembangan industri

2.    Collection of raw data, dengan metode ini kita memahami dan mencari datadata yang dapat dipergunakan dalam memprediksi pergerakan harga ke depan baik itu data perkembangan indutri maupun data perkembangan ekonomi.

3.    Market modelling; mencakup Supply and demand yaitu di mana jika permintaan lebih besar dari pada penawaran, harga akan naik. Begitu pula sebaliknya, jika permintaan lebih kecil dari pada penawaran, harga cenderung akan turun; Modelling historical data yakni bagaimana kita menggunakan data pada periode sebelumnya yang berfungsi sebagai tolak ukur kinerja yang telah dilakukan; Forecasting: Econometric & Quantitative analysis techniques, yakni data yang berasal dari pengamatan dan penilaian analisis kita gunakan untuk memprediksi kenaikan atau penurunan harga.

 

Porter Five Forces

Sebelum penulis memasuki studi kasus penggunaan analisis fundamental, ada baiknya terlebih dahulu menkaji dan mengetahui gambaran sebuah industri pengguna komoditi yang bakal dianalisis. Metode yang digunakan yakni Porter Five Forces. Metode ini menganalisis sebuah industri dengan menggunakan teori yang dikenalkan Michael E Porter dalam bukunya yang berjudul Competitive Strategi. Menurut Porter, perkembangan sebuah perusahaan atau industri di pengaruhi oleh 5 kekuatan yaitu; masuknya kompetitor pada bagian ini kita harus mengetahui cara yang mudah untuk berkompetisi dengan kompetitor baru maupun kompetitor yang sudah ada pada industri tersebut.

Ancaman Produk atau jasa pengganti

- di sini kita mengetahui cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah.

Daya tawar dari pembeli

- yakni bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan untuk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi;

Daya tawar dari supplier

- bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang;

Persaingan diantara pemain yang sudah ada - bagaimana kuatnya persaingan antara pemain yang sudah ada. Apakah ada pemain yang sangat dominan atau semuanya sama

 

 

PEST Analysis

Selanjutnya, seorang pelaku perdagangan berjangka komoditi sebelum melakukan analisis fundamental juga perlu menganalisis PEST. Analisis ini adalah analisis eksternal makro-lingkungan yang mempengaruhi semua perusahaan. PEST merupakan singkatan dari faktor Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi dari eksternal makro-lingkungan. Faktor eksternal seperti biasanya berada di luar kendali perusahaan dan kadang-kadang menampilkan diri sebagai ancaman.

Untuk alasan ini, beberapa orang mengatakan bahwa “hama” adalah istilah yang tepat untuk faktor ini. Namun, perubahan dalam lingkungan eksternal juga menciptakan peluang baru dan huruf kadang-kadang diatur kembali untuk membangun istilah yang lebih optimis analisis PEST. Banyak makrofaktor lingkungan yang spesifik negara dan analisis PEST perlu  dilakukan untuk semua negara yang menarik.