Demokratisasi Pasar Berujung Inovasi & Pertumbuhan

*) Subagiyo, Kabag Humas dan Kerjasama Bappebti

 

Pentingnya perlindungan konsumen, transparansi, kompetisi dan integrasi pasar bentuk inovasi serta perkembangan pasar berjangka.

 

Bencana alam sandy northstroms yang melanda pantai timur Amerika Serikat beberapa waktu lalu, memberl gambaran kepada kita betapa pentingnya penanggulangan bencana yang lebih cepat. Serta, kita pun harus berpikir kembali menghadapi bencana yang bakal menyusul di masa mendatang. Badai yang melanda pantai timur Amerika Serikat itu, juga mengingatkan kita terhadap krisis keuangan yang terjadi pada tahun 2008 lalu. Sebab itu kita harus memilih cara-cara yang tepat dan cepat untuk memberi perlindungan kepada investor.

Berkaitan dengan itu, guna member perlindungan kepada investor perlunya kita mengambil langkah-langkah yang tepat yakni kembali ke teori dasar. Bahwa peran pasar keuangan adalah untuk mengalokasikan harga seluruh investasi dan risiko atas perekonomian kita. Maka, kita pun perlu membuka akses pasar dan informasi, dan penetapan harga secara transparan yang bebas dari penipuan dan manipulasi.

Demikian antara lain diutarakan Chairman of The US Commodity Futures Trading Commission (CFTC), Garry Gensler, dalam pembukaan Seminar 28th Annual Futures & Option Expo, di Chicago, Amerika Serikat pada 28 Oktober - 02 November 2012, lalu. Dalam kesempatan itu, Bappebti diwakili Penulis dan KaBag. Pelanggaran Transaksi, Bappebti, Mualim Syuaib.

Lebih jauh dijabarkan Garry Gensler, meskipun kegiatan pasar dan regulasi terus berkembang seiring dengan waktu dan tujuan pertemuan perdagangan berjangka dalam beberapa beberapa dekade, akan tetapi pada tahun 2008 sistem keuangan telah gagal dalam mengendalikan kondisi krisis keuangan, mengingat pasar swap yang pada dasarnya tidak diatur telah gagal memenuhi tujuan tersebut.

Sebab itu, perlu perlu dipikirkan revitalisasi pasar yang didasarkan pada aspek-aspek tranparansi, kompetisi, dan integritas pasar untuk pasar berjangka dan pasar keuangan. Demokrasi pasar yang dilaksanakan selama ini telah menyebabkan terjadinya inovasi dan pertumbuhan di pasar keuangan.

Dari catatan Penulis, seminar itu juga menggambarkan era perubahan besar dalam rangka dimulainya reformasi terhadap pasar swap. Hal ini agar member manfaat yang signifikan bagi masyarakat, dan menjadikan peluang serta tantangan bagi peserta pasar berjangka dalam rangka memberi perlindungan kepada nasabah.

Sebab itu, ada tiga kata kunci yang harus dipertimbangkan yang bisa dilakukan oleh Badan Pengawas dalam rangka menyelesaikan masalah tersebut di pasar swap. Yakni, kebutuhan akan pentingnya lembaga kliring, reformasi transparansi dan aplikasi teknologi lintas batas. Selain itu, hal penting lainnya yang perlu dipertimbangkan sebagai masukan dari masyarakat adalah peningkatan perlindungan nasabah dan standar acuan dalam penentuan suku bunga.

Topik hangat lainnya yang diangkat pada pertemuan tahunan itu yakni, Moving Toward a New Customer Protection Regime- perubahan rezim perlindungan nasabah. Dengan pembicara Tim Doar (Managing Director & Chief Risk Officer, CME Group), Diana Klemme (Vice President, Grain Service Corporation), Dan Roth (President & Chief Executive Officer, National Futures Association) dan Dale Spoljaric (Vice President, Barclays Capital).

Isu pokok yang dibicarakan yakni usulan dan inisiatif dari berbagai pihak untuk membahas regulasi terkait perlindungan konsumen. Hal itu mengacu pada fenomena kebangkrutan MF Global dan Peregrine, yang membuat pelaku industri, legislator, regulator dan kelompok pelanggan mencari berbagai cara untuk meningkatkan perlindungan dana nasabah.

Di sesi lain, topik yang diangkat adalah Will Swaps Become More Futurized?. Sebagai sistem swap yang berhubungan dengan persyaratan Dodd-Frank yang mulai berlaku, beberapa pelaku pasar sedang mempertimbangkan apakah akan lebih efisien untuk perdagangan berjangka digantikan dengan sistem swap. Pendekatan seperti memiliki keuntungan dari keakraban operasional yang lebih besar, persyaratan margin yang lebih rendah, dan ketidakpastian regulasi berkurang.

Tapi hal itu masih jauh dari pasti bahwa “swap futurized” sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan pengguna akhir lindung nilai, kini belum ada kejelasan bahwa produk ini akan memiliki dukungan yang cukup dari dealer swap yang menyediakan sebagian besar likuiditas di over-the-counter pasar saat ini . Panel ini memeriksa tren yang ada menuju “futurization” swap di sektor energi, kemudian mempertimbangkan pro dan kontra dari suatu tren di kelas aset lainnya.

Topik bahasan lainnya, “Clearing Member Risk Management.” Pada sesi ini menghadirkan beberapa pembicara diantaranya William Cleary (Managing Director, Bank of America Merrill Lynch), Keith McMahon (Director, Risk Management-Americas, Newedge) dan Greg Wood (Director, Algorithmic Execution, Listed Derivatives and Foreign Exchange, Deutsche Bank Securities).

Sesi ini membahas bahwa CFTC mengabulkan perpanjangan delapan bulan bagi industri berjangka untuk menerapkan pengendalian risiko . Panel itu juga membahas bagaimana industry berencana untuk mengatasi aturan baru yang mengharuskan kliring FCMs untuk menempatkan batas pada control risiko untuk manajer aset.

 

Kesimpulan

Pada dasarnya Seminar Futures and Option Expo 2012, yang diselenggarakan oleh Futures Industry Association (FIA) tersebut memberikan manfaat yang sangat besar bagi perkembangan industri perdagangan berjangka saat ini. Terutama berkaitan dengan transaksi derivative dan swap. Dalam seminar tersebut selain membahas topik-topik penting terkait dengan kegiatan perdagangan berjangka, juga dihadiri para exhibitor yang memasang gerai/booth pameran sebanyak 145 peserta baik Bursa, Pialang, Penyedia System dan pihak sponsor lainnya yang berasal dari seluruh dunia menghadiri event internasional ini.

Dalam Panel ahli clearinghouse membahas pelaksanaan kliring OTC, industry kesiapan untuk LSOC, menyeimbangkan tuntutan yang bertentangan dari sisi pembelian dan anggota kliring, dan produk yang berniat untuk mendaftar di kliring. Penjelasan yang mencakup standardisasi sistem dan proses pemilihan tempat transaksi, dampak aturan perlindungan terhadap pelanggan atau pelaku baru dalam memberikan integritas keuangan, dan tantangan paling signifikan adalah bagaiamana permasalahan yang mulai bermunculan yang harus segera ditangani, mengingat saat ini sumbangan krisis yang terjadi selama ini akibat kurangnya pengawasan terhadap transaksi yang terjadi di Over The Counter (OTC).

Hal-hal lain yang dibicarakan dalam seminar adalah mengenai usulan dan inisiatif dari berbagai pihak untuk memabahas regulasi terkait perlindungan konsumen, “Moving Toward a New Customer Protection Regime”. Sejak kebangkrutan MF Global, kalangan industri, legislator, regulator dan kelompok pelanggan telah mencari berbagai cara untuk meningkatkan perlindungan dana nasabah dalam penyelenggaraan perdagangan berjangka dan swap. Untuk itu pada bulan November 2012 US Futures Commission Merchants and swaps clearinghouses mulai memperkenalkan bentuk perlindungan nasabah yang disebut dengan traditional futures segregated model, atau yang lebih dikenal dengan nama Legally Segregated Operational Commingled (LSOC). LSOC adalah bentuk perlindungan yang diberlakukan oleh US Futures Commission dibawah ketentuan reformasi Dodd-Franks US LSOC dan hanya berlaku dibawah otoritas Amerika Serikat.